Jumlah kasus kebakaran di DKI Jakarta terus meningkat. Tercatat,
sejak 1 Januari 2013 hingga Kamis kemarin, jumlah kebakaran di
Jakarta telah mencapai 163 kejadian, dengan taksiran kerugian mencapai
Rp54,7 miliar.
Dalam kurun waktu itu, jumlah korban kebakaran tercatat mencapai 926
kepala keluarga (KK) atau 3.129 jiwa. Jumlah korban meninggal tercatat 3
orang dan yang luka-luka 12 orang. Penyebab utama kebakaran diduga
adalah korsleting listrik yang mencapai 117 kejadian, sementara sisanya
karena kompos gas, rokok, dan penyebab lainnya.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penanggulangan Bencana
Provinsi DKI Jakarta, Subejo, Jumat (8/3), mengatakan bahwa arus listrik
selalu menjadi pemicu utama penyebab kebakaran di Jakarta. Banyaknya
penyambungan-penyambungan ilegal, menurutnya menjadi pemicu utama
timbulnya arus pendek listrik.
Untuk menanggulangi terus maraknya kebakaran, Subejo mengatakan bahwa
pihaknya merencanakan pembentukan pendampingan dengan pihak ketiga.
Pendampingan itu berupa "bapak angkat" yang nantinya dibantu dari
program CSR sejumlah perusahaan.
"Perlu format baru dalam penanggulangan kebakaran ini. Format baru
itu berupa peningkatan peran serta masyarakat dalam menanggulangi
kebakaran. Ini yang harus ditingkatkan, agar quick response pemadaman
kebakaran berlangsung cepat pula," tutur Subejo kepada Beritasatu.com,
di Jakarta, Jumat (8/3).
Subejo pun menjelaskan betapa terus meningkatnya kasus kebakaran di
Jakarta. Pihaknya mencatat, pada tahun 2010, total jumlah kasus
kebakaran adalah 698 kasus, lalu meningkat di tahun 2011 menjadi 948
kasus, sementara pada tahun 2012 jumlahnya melonjak mencapai 1.008
kasus.
Jumlah korban yang tewas akibat kebakaran sepanjang tahun 2012 saja,
menurutnya mencapai sekitar 30 jiwa. Jumlah ini meningkat sangat tajam
bila dibandingkan korban tewas akibat kebakaran di tahun 2011 yang
berjumlah 18 jiwa. Sementara, total kerugian atas kebakaran yang terjadi
sepanjang 2012 diperkirakan mencapai Rp290 miliar. Angka itu pun
meningkat dari tahun 2011 yang total kerugiannya mencapai Rp217 miliar.
Menurut Subejo lagi, penyuluhan penanggulangan kebakaran terutama di
kawasan rawan terbakar, ke depan akan dikerjasamakan dengan pihak
ketiga. Ia mencothkan hal itu sama halnya seperti petugas jumantik di
Dinas Kesehatan.
"Sebagai pendamping tenaga penyuluh, bisa menggunakan pensiunan
petugas Damkar. Mereka sudah lebih berpengalaman terkait antisipasi
kebakaran," katanya.
Sementara di samping itu menurutnya, peralatan pemadaman kebakaran
juga akan disediakan di kelurahan. Hal itu dilakukan untuk mendukung
petugas damkar, agar saat terjadi kebakaran sudah ada antisipasi dini.
163 Kasus Kebakaran Sejak Januari
Penulis : Isdariana Agustin on Friday, March 8, 2013 | 1:11 AM
Related posts:
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Labels:
Kebakaran
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Post a Comment